Blog

Titik Dua: Akhir Suatu Pernyataan Lengkap yang Diikuti Pemerincian atau Penjelasan

Tanda titik dua (:) dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan.

  • Anak perempuanku memerlukan alat jahit: buku kostum, pensil jahit, penggaris, pita ukuran, kertas koran, dan kapur jahit.
  • Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati!

CATATAN

Tanda titik dua (:) tidak dipakai jika pemerincian atau penjelasan itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

  • Anak perempuanku memerlukan buku kostum, pensil jahit, penggaris, pita ukuran, kertas koran, dan kapur jahit.
  • Pasal-pasal yang mengatur hak asasi manusia meliputi
  1. pasal 27 UUD 1945,
  2. pasal 28 UUD 1945,
  3. pasal 28 A, dan
  4. pasal 28 B.

Elipsis (…)

Tanda Elipsis (…)

Tanda elipsis merupakan tanda baca yang terdiri dari tiga buah titik (…) yang ditulis berderet tanpa spasi. Penulisan elipsis diapit dengan spasi jika berada di antara dua kata. Penulisan elipsis langsung diikuti tanda baca tanpa spasi. Misalnya, di akhir kalimat langsung diikuti dengan titik sehingga titiknya berjumlah empat.

Elipsis digunakan:

  1. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.
  • Hilangnya buku … menjadi teka-teki rumit pengelola taman baca.
  • Sebaiknya, kopi diseduh dengan air panas dengan suhu ….
  • …, membuatnya menangis.
  1. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.
  • “Ayo, … kita selesaikan sekarang!” ajaknya dengan penuh semangat.
  • “Oh, … dia sudah tidak di sini lagi?” tanyanya dengan heran.

Depan: Di, Ke, Dari

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu suku kata (daripada, kepada).

  • Siswa sedang belajar di lab.
  • Mereka bertemu di taman kota.
  • Bapak baru pulang dari sawah.
  • Saya lebih suka warna ungu daripada warna merah jambu.
  • Presiden mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing isu SARA.

Penulisan di- dan ke- yang merupakan kata sambung (imbuhan) ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

  • Sekolah diliburkan sampai hari Rabu.
  • Ayo, kemari, kita makan bersama.

Angka dan Lambang Bilangan

Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.

  • Mereka mengunjungi museum itu sampai tiga kali.
  • Penghasilannya sebagai pengusaha muda lebih dari dua puluh juta per bulan.
  • Di antara 100 bibit tanaman yang ditanam di taman kota, 53 bibit anggrek, 36 bibit mawar, dan 11 bibit lili.

Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.

  • Lima puluh orang berhasil diselamatkan dari kebakaran malam itu.
  • Seratus tiga puluh juta penduduk Indonesia adalah pengguna internet aktif.

Kecuali, untuk judul buku.

  • 10 Jurus Jitu Menuju Sukses
  • 1001 Malam tanpa Kekasih

Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.

  • Jumlah penduduk Indonesia sampai akhir 2016 mencapai 255 juta.
  • Proyek pembangunan jalan tol itu membutuhkan dana 12 triliun rupiah.

Angka dipakai untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, isi, waktu, dan nilai uang.

  • 0,5 cm
  • 5 kg
  • 4 hektare
  • 10 liter
  • 9 bulan 10 hari
  • 1 jam 3 menit
  • Rp200.000
  • €10

Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, gedung, ruang, dan kamar.

  • Jalan Cinta No. 10, RT 5 RW 1, Kelurahan Asmara, Kecamatan Rindu, Kabupaten Dendam
  • Gedung Wisma Nusantara, Lantai 20, Ruang 207

Angka dipakai untuk menomori bagian karangan, ayat kitab suci.

  • Bab X, Pasal 5, halaman 252
  • Surah Albaqarah: 1
  • Markus 16: 15-16

Penulisan bilangan dengan huruf:
 a. Bilangan Utuh

  • lima belas (15)
  • lima puluh (50)
  • lima ribu (5.000)

b. Bilangan Pecahan

  • setengah atau seperdua (1/2)
  • seperdua belas (1/12)
  • dua persepuluh (2/10)
  • tiga dua-pertiga (3 2/3)
  • seratus persen (100%)

Penulisan bilangan bertingkat.

  • abad XXI
  • abad ke-21
  • abad kedua puluh satu

Penulisan angka yang mendapat akhiran –an.

  • sepuluh lembar uang 2.000-an (sepuluh lembar uang dua ribuan)
  • tahun 1980-an (tahun seribu sembilan ratus delapan puluhan)

Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.

  • Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan,  sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana paling banyak Rp200.000.ooo (dua ratus juta rupiah).
  • Telah diterima uang sebanyak  Rp8.000.000 (delapan juta rupiah) untuk pembayaran satu tahun sewa rumah.

Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.

  • Kelapa Dua
  • Raja Ampat
  • Simpang Lima
  • Tigaraksa
  • Lima Puluh Kota
  • Salatiga