Tanda pisah (—) dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’, misalnya:
- Tahun 2008—2012
- Tanggal 21—23 April 2017
- Solo—Semarang
kaidah mengedit buku grup Indonesia Buku
Tanda pisah (—) dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’, misalnya:
Tanda pisah (—) bisa dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain, misalnya:
Tanda pisah (—) dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat, misalnya:
Tanda titik dua (:) dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Tanda titik dua (:) dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Tanda titik dua (:) dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan.
CATATAN
Tanda titik dua (:) tidak dipakai jika pemerincian atau penjelasan itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Tanda Elipsis (…)
Tanda elipsis merupakan tanda baca yang terdiri dari tiga buah titik (…) yang ditulis berderet tanpa spasi. Penulisan elipsis diapit dengan spasi jika berada di antara dua kata. Penulisan elipsis langsung diikuti tanda baca tanpa spasi. Misalnya, di akhir kalimat langsung diikuti dengan titik sehingga titiknya berjumlah empat.
Elipsis digunakan:
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu suku kata (daripada, kepada).
Penulisan di- dan ke- yang merupakan kata sambung (imbuhan) ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata kerja yang mengikutinya.
Kata ganti mu- dan -nya serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.
Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Kecuali, untuk judul buku.
Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
Angka dipakai untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, isi, waktu, dan nilai uang.
Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, gedung, ruang, dan kamar.
Angka dipakai untuk menomori bagian karangan, ayat kitab suci.
Penulisan bilangan dengan huruf:
a. Bilangan Utuh
b. Bilangan Pecahan
Penulisan bilangan bertingkat.
Penulisan angka yang mendapat akhiran –an.
Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.