Tanda pisah (—) dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’, misalnya:
- Tahun 2008—2012
- Tanggal 21—23 April 2017
- Solo—Semarang
Penulis: Nurul Hidayah
Tanda Pisah (—): Menegaskan Adanya Keterangan Aposisi atau Keterangan yang Lain
Tanda pisah (—) bisa dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain, misalnya:
- Wahyudi Anggoro Hadi—Lurah Panggungharjo—terpilih menjadi lurah teladan tingkat nasional 2015.
- Seluruh perangkat desa—dari ketua RT, RW, hingga kepala dusun—berkumpul di balai desa.
Tanda Pisah (—): Pembatas Penyisipan Kata
Tanda pisah (—) dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat, misalnya:
- Kebiasaan menyonteknya—hampir semua teman sekelasnya tahu—akhirnya diketahui gurunya.
- Dia membeli laptop dengan cara menabung—sehari menyisihkan minimal lima ribu rupiah—selama dua tahun.
Elipsis (…)
Tanda Elipsis (…)
Tanda elipsis merupakan tanda baca yang terdiri dari tiga buah titik (…) yang ditulis berderet tanpa spasi. Penulisan elipsis diapit dengan spasi jika berada di antara dua kata. Penulisan elipsis langsung diikuti tanda baca tanpa spasi. Misalnya, di akhir kalimat langsung diikuti dengan titik sehingga titiknya berjumlah empat.
Elipsis digunakan:
- Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.
- Hilangnya buku … menjadi teka-teki rumit pengelola taman baca.
- Sebaiknya, kopi diseduh dengan air panas dengan suhu ….
- …, membuatnya menangis.
- Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.
- “Ayo, … kita selesaikan sekarang!” ajaknya dengan penuh semangat.
- “Oh, … dia sudah tidak di sini lagi?” tanyanya dengan heran.