Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama.
- barang antik → barang-barang antik (bukan barang antik-barang antik)
- kereta api cepat → kereta-kereta api cepat (bukan kereta api cepat-kereta api cepat)
kaidah mengedit buku grup Indonesia Buku
Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama.
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang akan dicetak miring ditandai dengan garis bawah.
Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.
Catatan
Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring.
Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, subbab, dan anak subbab.
Contoh:
A. Kata Ulang
Kata ulang adalah kata yang terjadi karena proses reduplikasi atau pengulangan kata.
1. Kata Ulang Sebagian
Kata ulang sebagian adalah proses pengulangan atas suku kata awal.
Catatan
Ingat, jangan salah kaprah! Huruf tebal tidak dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Untuk tujuan ini, gunakan huruf miring.
Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.
Tanda titik koma (;) dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Tanda titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma (,).
Tanda titik koma (;) dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain dalam kalimat majemuk.