Tanda titik dua (:) dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
- Tina: “Sama siapa pun kamu enggak boleh jail. Itu ‘kan perbuatan dosa.”
Dina: “Benar itu!”
Panji: “Ah, … kalian dikit-dikit dosa!”
kaidah mengedit buku grup Indonesia Buku
Tanda titik dua (:) dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Tanda titik dua (:) dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Tanda titik dua (:) dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan.
CATATAN
Tanda titik dua (:) tidak dipakai jika pemerincian atau penjelasan itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Tanda Elipsis (…)
Tanda elipsis merupakan tanda baca yang terdiri dari tiga buah titik (…) yang ditulis berderet tanpa spasi. Penulisan elipsis diapit dengan spasi jika berada di antara dua kata. Penulisan elipsis langsung diikuti tanda baca tanpa spasi. Misalnya, di akhir kalimat langsung diikuti dengan titik sehingga titiknya berjumlah empat.
Elipsis digunakan:
Tanda seru (!) dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Tanda tanya (?) dipakai dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Tanda tanya (?) dipakai pada akhir kalimat tanya.
Tanda koma (,) dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Pak, Kak, atau Nak.
Tanda koma (,) dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
CATATAN
Tanda koma (,) tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.
Tanda koma (,) dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.