Tanda petik tunggal (‘ … ‘) dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.
- misunderstanding ‘salah paham’
- handphone ‘telepon seluler’
- tergugat ‘yang digugat’
kaidah mengedit buku grup Indonesia Buku
Tanda petik tunggal (‘ … ‘) dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.
Tanda petik dua (“…”) dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Misalnya:
Tanda petik tunggal (‘ … ‘) dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.
Tanda penyingkat atau apostrof (‘) dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu.
Tanda titik koma (;) dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Tanda titik koma (;) dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma (,).
Tanda titik koma (;) dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain dalam kalimat majemuk.
Tanda pisah (—) dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’, misalnya:
Tanda pisah (—) bisa dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain, misalnya:
Tanda pisah (—) dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat, misalnya: