Titik Dua: Akhir Suatu Pernyataan Lengkap yang Diikuti Pemerincian atau Penjelasan

Tanda titik dua (:) dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan.

  • Anak perempuanku memerlukan alat jahit: buku kostum, pensil jahit, penggaris, pita ukuran, kertas koran, dan kapur jahit.
  • Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati!

CATATAN

Tanda titik dua (:) tidak dipakai jika pemerincian atau penjelasan itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

  • Anak perempuanku memerlukan buku kostum, pensil jahit, penggaris, pita ukuran, kertas koran, dan kapur jahit.
  • Pasal-pasal yang mengatur hak asasi manusia meliputi
  1. pasal 27 UUD 1945,
  2. pasal 28 UUD 1945,
  3. pasal 28 A, dan
  4. pasal 28 B.

Koma: Memisahkan Petikan Langsung dari Bagian Lain dalam Kalimat

Tanda koma (,) dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

  • “Lihat ini,” ujarnya seraya menyodorkan telepon seluler.
  • “Aku yang akan membelinya,” ujar Otim, “Rina pasti lupa membeli titipanmu.”

CATATAN

Tanda koma (,) tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.

  • “Kau serius?” tanyaku.
  • “Selamat datang di Yogyakarta!” seru Diana.

Koma: Memisahkan Anak Kalimat yang Mendahului Induk Kalimat

Tanda koma (,) dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.

  • Karena menonton film “Habibie & Ainun”, saya menangis.
  • Kalau berkendara seperti itu, dia akan jatuh.

CATATAN

Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.

  • Saya menangis karena menonton film “Habibie & Ainun”.
  • Dia akan jatuh kalau berkendara seperti itu.